Sejarah
Sumpah Pemuda
kongres yang kemudian dinamai Kongres Pemuda dan diadakan di Waltervreden (Sekarang Jakarta) pada tanggal 27 – 28 Oktober.
Kongres Pemuda inilah yang kemudian
menghasilkan sumpah pemuda yang menjadi cikal bakal persatuan bangsa Indonesia. Menurut para ahli, sumpah pemuda merupakan tanda lahirnya bangsa Indonesia,
serta tanda lahirnya juga bahasa Indonesia, karena sebelumnya belum pernah ada yang menyebut kalau bahasa pemersatu yang digunakan di Indonesia merupakan bahasa Indonesia.
Kongres Pemuda tersebut dihadiri oleh 9 orgaisasi pemuda yang paling terkenal di
Indonesia pada saat itu, diantaranya PPPI, Pemuda Kaum Betawi, Jong Celebes,
Jong Bataks Bond, Jong Islamienten, Sekar Rukun, Pemuda Indonesia, maupun Jong
Sumatranen Bond.
Selain dihadiri oleh para pemuda yang berasal dari gerakan-gerakan pemuda yang
ada di Indonesia, kongres pemuda ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting
dari pergerakan nasional yang berasal dari partai politik, seperti Soekarno,
Sunaryo, serta Sartono.
Kongres pemuda tersebut diketuai oleh Sugondo Djojopuspito dari organisasi
pemuda Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) yang merupakan inisator
dari kongres tersebut, serta dihadiri oleh 71 peserta dari seluruh Indonesia.
Akan
tetapi dewasa ini nilai-nilai sumpah pemuda seolah luntur oleh modernisasi.
Kendati ratusan tahun berselang bangsa Indonesia ada dalam cengkraman penjajah, tapi itu tidak sebahaya imperialism modern dewasa ini.
Imperialisme dari segi politik, ekonomi, budaya, telah memporak porandakan nilai-nilai yang terkandung dalam amanat sumpah pemuda.
Dengan demikian, selayaknya kita mulai menata kembali semangat untuk mempertahankan dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Kurangi perselisihan, minimalisir perbedaan diantara rakyat Indonesia, jangan biarkan kita diadu domba dengan alas an apapun oleh beberapa gelintir orang yang menginginkan perpecahan diantara kita.
Karena dari dahulu kala politik adu domba merupakan strategi yang sangat jitu untuk menghancurkan persatuan dan kesatuan suatu bangsa.
Kendati ratusan tahun berselang bangsa Indonesia ada dalam cengkraman penjajah, tapi itu tidak sebahaya imperialism modern dewasa ini.
Imperialisme dari segi politik, ekonomi, budaya, telah memporak porandakan nilai-nilai yang terkandung dalam amanat sumpah pemuda.
Dengan demikian, selayaknya kita mulai menata kembali semangat untuk mempertahankan dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Kurangi perselisihan, minimalisir perbedaan diantara rakyat Indonesia, jangan biarkan kita diadu domba dengan alas an apapun oleh beberapa gelintir orang yang menginginkan perpecahan diantara kita.
Karena dari dahulu kala politik adu domba merupakan strategi yang sangat jitu untuk menghancurkan persatuan dan kesatuan suatu bangsa.
Isi Sumpah Pemuda dan Makna Di Era Digital
1. Kami
putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu,
tanah air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia,
menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.
Nah, sekarang marilah kita maknai nilai-nilai sumpah pemuda dengan aksi dan karya nyata yang tidak sekedar slogan atau sumpah semata. Mulailah dengan cara atau karya yang kita bisa meskipun sederhana niscaya akan berbuah menjadi karya besar yang bermanfaat bagi masyarakat. Ingat pemuda adalah tiang negara, pengisi dan pemimpin masa depan bangsa sehingga harus membuktikan aksi dan karya nyata dalam memaknai sumpah pemuda di jaman digital ini.
1. Gelorakan semangat pemuda di
berbagai media sosial dan media massa.
Menggelorakan dan berbuat dengan aksi nyata melalui pesan baik tulisan, gambar aau foto, video dan sebagainya sebagai bukti kita pemuda Indonesia yang nasionalis dan patriotik. Kita dapat membuat hastag seperti #sumpahpemuda, #aksipemuda, #semangatpemuda, dan sebagainya. Kita isi media sosial dengan topik yang bernilaikan sumpah pemuda misalnya facebook, twitter, line, blog, dan sebagainya.
Menggelorakan dan berbuat dengan aksi nyata melalui pesan baik tulisan, gambar aau foto, video dan sebagainya sebagai bukti kita pemuda Indonesia yang nasionalis dan patriotik. Kita dapat membuat hastag seperti #sumpahpemuda, #aksipemuda, #semangatpemuda, dan sebagainya. Kita isi media sosial dengan topik yang bernilaikan sumpah pemuda misalnya facebook, twitter, line, blog, dan sebagainya.
2. Membuat poster,
gambar, atau foto dengan tema sumpah pemuda digital. Media ini merupakan sarana
yang tepat dalam memaknai, meneruskan dan mengaplikasikan nilai-nilai sumpah
pemuda. Isi sumpah pemuda dapat kita kreasikan namun nilai-nilai sumpah pemuda
seperti keberanian, persatuan, usaha keras, persaudaraan, dan sebagainya akan
tetap hidup di dada para pemuda Indonesia.
3. Menulis
atau meneliti. Ide dan jenis tulisan serta karya tulis merupakan tempat para
pemuda mencurahkan ide dan solusi untuk kebaikan dunia digital Indonesia. Sudah
saatnya kita menjadi pemain di era digital dengan karya tulis yang baik dan
relevan. Ada banyak pemuda Indonesia yang telah berhasil menemukan inovasi
dengan kegiatan penelitian atau usaha yang telah mendatangkan manfaat bagi masyarakat
seperti Jim Geovedi (Meretas Satelit di Langit), Nadiem Makariem (pendiri
Go-Jek), Warsito Purwo Taruno (penemu alat teknologi penyembuh kanker), dan
sebagainya.
4. Menjadi pemuda
teladan harapan bangsa. Di era digital ini kita kekurangan banyak contoh atau
teladan dari para pemimpin kita. Oleh karena itu sudah saatnya pemuda tampil
sebagai contoh yang baik bagi masyarakat maupun generasi mendatang. Contoh atau
teladan merupakan cara yang efektif di era digital dalam memaknai nilai-nilai
sumpah pemuda. Pemuda harapan bangsa adalah pemuda yang jujur, taat hukum,
menjauhi narkoba dan kriminalitas, dan pastinya religius. Pemuda teladan aktif
dalam profesinya masing-masing dan bermanfaat bagi lingkungan.
Ingat pesan Bung Karno, “beri aku orang tua maka akan kucabut gunung semeru dari akarnya, beri
aku sepuluh pemuda maka akan kugoncangkan dunia”. Peran pemuda yang dijiwai
semangat nilai-nilai sumpah pemuda sangat penting di era digital ini agar
menjadi pemain digital. Bukan hanya sebagai follower, penonton, ataupun
pengamat. Mari tunjukan karya melalui kreativitas yang tiada henti di dunia
digital.
Sekian artikel ini saya buat, bila ada salah kata mohon dimaafkan dan semoga artikel ini bermanfaat. Wassalamualaikum Wr. Wb.
0 komentar:
Posting Komentar